SKANDAL KORUPSI BAHRUMSYAH

SKANDAL KORUPSI BAHRUMSYAH . Bahrumsyah, komandan pasukan ISIS asal Asia Tenggara atau Katibah Nusantara, disampaikan karena korupsi Si pelapor justru ditahan. ISIS di Indonesia lalu terpecah-pecah.

Satu kelompok pasukan bermuka Melayu menenteng senjata laras panjang. Mereka ada pada sebuah kamp di teritori rimba Suriah. Panji Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) kelihatan dikibarkan.

Pekikan takbir berkali-kali kedengar. Di video yang didapat BO TOGEL RESMI itu, pasukan kelihatan semangat meneriakkan yel-yel bersuara support ke ISIS, yang diproklamasikan bekas pentolan Al-Qaeda, Abu Bakar al-Baghdadi.

Si pengambil gambar, yang cuma kedengar suaranya, menyebutkan mereka sedang siap-siap untuk berperang di Jabal Khilafah atau Gunung Abdul Aziz. Daerah itu berada di tepian Kota Hasakah, arah timur laut dari Suriah.

Tak lupa, dengan suara rileks, terkadang diselipin gurau, dia mengenalkan sejumlah anggota pasukan ISIS dari Indonesia. Mereka diantaranya Abu Urwah, Abu Salman al-Indunisy, dan Abu Abdurahman al-Indunisy Live Draw China.

Di lokasi yang masih sama, sebuah kegiatan barisan ISIS dari Asia Tenggara di-launching lewat siaran video bertanggal 22 Agustus 2015. Video itu tampilkan Bahrumsyah berorasi untuk memompa darah peperangan anggota ISIS.

Kepala Tubuh Nasional Pengendalian Terorisme (BNPT) Saud Usman Nasution, saat video itu dipertunjukkan padanya, tidak perlu waktu yang lama untuk menyimak rekaman video memiliki durasi 2,23 menit tersebut. Dia sudah mengetahui kehadiran beberapa orang di video itu.

Barisan pasukan ISIS dari Asia Tenggara itu wajar dikatakan sebagai Katibah Nusantara. Mereka asal dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Mereka membuat barisan dan kamp tertentu karena kesamaan rumpun dan bahasa.

“Mereka menyebut diri Katibah Nusantara, maknanya yang sepaham. Seperti satu bahasa, yang punyai kultur sama. Melayu, Malaysia, Indonesia, Singapura. Karenanya yang di situ (Suriah) tidak menyambung, tidak bersatu,” tutur Saud.

Pembangunan unit ini dilaksanakan karena personil menggunakan bahasa Melayu semakin banyak. Awalnya, cuma sedikit personil asal Asia Tenggara yang gabung, satu diantaranya Ahmad Tarmimi asal Malaysia, yang meninggal karena bom bunuh diri.

LIVE SDY Anggota ISIS asal dari Indonesia sebagai perintis Katibah Nusantara ialah Bahrumsyah alias Abu Ibrahim al-Indunisy dan Rosikien Nur. Jumlah personil pasukan diprediksi 100 orang di saat ke-2 nya gabung.

Bahrun Naim ingin membangun Katibah Nusantara di Indonesia, jadi leader ISIS di Asia Tenggara.”
Laporan terkini Institute for Kebijakan Analysis of Conflict (IPAC) dengan judul “Disunity among Indonesian ISIS Supporters and The Risk of More Violence” menulis Bahrumsyah jadi pimpinan barisan ini. Dia mempunyai akses langsung ke pimpinan pusat ISIS.

Tetapi kepimpinan Bahrumsyah tidak berjalan lancar. Barisan pasukan ini alami pemecahan intern. Seorang pentolan ISIS Indonesia dari Malang, Jawa Timur, Salim Mubarak at-Tamimi alias Abu Jandal al-Yemeni al-Indunisy, menunjuk Bahrumsyah lakukan korupsi uang operasional pasukan.

Basis pusat memberikan mereka ongkos operasional untuk setiap pejuang sejumlah 700 pound Suriah atau Rp 50 ribu setiap hari. Tetapi uang itu tidak diteruskan oleh Bahrumsyah.

Pada April 2015, Abu Jandal ajak sejumlah personil asal Surabaya, Lamongan, Malang, Solo, dan Bekasi ke Ash-Shaddadi, Suriah, untuk menyampaikan perlakuan Bahrumsyah ke Komite Syariah Propinsi. Dia mendesak supaya Bahrumsyah ditukar.

Pengaduan itu berkaitan dengan kesewenang-wenangan Bahrumsyah menunjuk faksi yang tidak sepaham sebagai kafir. Perangai Bahrumsyah itu diperhitungkan terpengaruhi oleh mertua dari istri keempatnya namanya Muhammad Agus Supriadi alias Abu Hamzah asal Depok, Jawa Barat.

Abu Hamzah terdaftar sebagai anggota Firqoh Abu Hamzah (FAH) saat sebelum gabung dengan ISIS. Barisan ini adalah pecahan dari Instansi Ceramah Islam Indonesia (LDII).

Ketentuan FAH juga cuma tegas saat diterapkan pada beberapa orang yang tidak sepaham, dipandang kafir. Anehnya, mereka tidak mengharuskan sholat Jumat dan larang melaksanakan ibadah haji ke Mekah, Arab Saudi, saat sebelum khilafah berdiri.

Tetapi, tidak disangka, Komite Syariah menampik pengaduan Abu Jandal. Justru dia ditahan sepanjang sebulan karena dipandang mengadu domba Katibah Nusantara.

Keputusan Komite Syariah ini memetik kekesalan pasukan asal dari Indonesia dari tim Abu Jandal. Mereka juga pergi dari Katibah Nusantara dan membuat kesatuan sendiri namanya Katibah Masyaariq, yang terpusat di Homs, kota di daerah barat Suriah.

Pemecahan ini membuat Bahrumsyah mengadu ke Aman Abdurrahman dan Abu Bakar Ba’asyir lewat surat. Sikap ke-2 ustad ini juga menyebalkannya. Ke-2 nya mempersoalkan dampak Abu Hamzah. Justru Ba’asyir mewanti-wanti Bahrumsyah akan ada intel Indonesia yang menyelusup ke Katibah Nusantara dengan samaran LDII.

Kepimpinan Katibah juga bukan hanya pecah jadi dua. Satu simpatisan ISIS asal dari Indonesia, Bahrun Naim, mainkan keterpihakan sendiri secara berlaku netral. Bahrun putuskan berpindah ke Raqqah, selanjutnya Manbij, tempat bergabung pasukan ISIS asal Eropa.

Pemecahan itu mengakibatkan pendistribusian partisipan ISIS ke Suriah terpecah jadi tiga lajur: Bahrumsyah, LIVE KOCOK HK Abu Jandal, dan Bahrun Naim, yang tiba ke Suriah terakhir. Disamping itu, mereka berkompetisi untuk memperlihatkan keunggulan masing-masing dengan memperlancar operasi di desa halaman, Indonesia.

Berdasar prediksi polisi dan BNPT, terror di Jalan Thamrin, Jakarta, pada Kamis, 14 Januari 2016, ikut dikomandoi oleh Katibah Nusantara. Mereka menunjuk instruksi itu asal dari Bahrun. “Bahrun Naim ingin membangun Katibah Nusantara di Indonesia, jadi leader ISIS di Asia Tenggara,” tutur Kepala Kepolisian Wilayah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian.

Tetapi tuduhan itu dibantah oleh Bahrun lewat rekaman yang menyebar lewat Internet. Dia akui tidak tahu-menahu atas gempuran yang terjadi di dekat Mal Sarinah tersebut. Apalagi masalah komunikasi pemberian perintah. “La wong saya jarang-jarang online, disangka komunikasi, komunikasi dari Hong Kong apa?” ucapnya.

Ia benar-benar pandai dan telaten. Tetapi, masalah pemberangkatan ke Suriah, saya tidak paham. Ia pandai simpan suatu hal.sebuah hal. ”
IPAC mengatakan, Bahrumsyah dan Bahrun Naim telah memiliki plot masing-masing di Indonesia, tetapi tidak termasuk gempuran di Jalan Thamrin. Bahrumsyah telah mengorder Hendro Fernando untuk salurkan beberapa uang ke Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso.

Dia minta Hendro cari persenjataan untuk lima simpatisan ISIS yang mengeram di LP Tangerang. Senjata itu diculik dari gudang LP dengan seorang narapidana teroris, Toro alias Woro. Ke-5 tahanan itu “diambil” Densus 88 pasca-bom Thamrin. Hendro diamankan di Bekasi.

Dalam pada itu, Bahrun pada Juli 2015 mengambil sejumlah pemuda di Team Misbah di Solo dan membuat komunitas dialog namanya Jaisyul Daulah Khilafah. Dia mengajarkan Ibad Durrahman dan Bijak Hidayatullah membuat bom. Mereka merencanakan lakukan gempuran pada 17 Agustus 2015, tetapi kehadiran Ibad terburu terendus polisi dan diamankan.

Bijak ditugasi lagi Bahrun lakukan gempuran dengan sasaran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Oktober 2015. Satu bulan selanjutnya, sasaran beralih menjadi Kepala Polri Badrodin Haiti dan Tito Karnavian. Gempuran diperkirakan pada Natal 2015 dan tahun baru 2016.

Gempuran berikut yang mungkin oleh polisi dikatakan sebagai gagasan “konser” Bahrun. Bijak, yang bekerja sama dengan orang Uighur namanya Ali untuk plot itu, ditahan polisi pada Desember 2015.

situs togel terpercaya Bekas terpidana kasus terorisme Muhammad Jibriel Abdul Rahman akui mengenali baik Bahrumsyah dan Bahrun Naim. 2 orang itu memiliki personalitas benar-benar berlainan. Bahrumsyah punyai sikap benar-benar keras, dan Bahrun berpembawaan tenang dan telaten mempelajari masalah Internet.

Kekuatan Bahrun tersebut yang mungkin jadi pemikiran untuk menempati posisi utama di ISIS. Apalagi Bahrun Naim tengah mempelajari pembikinan bom cair. “Ia benar-benar pandai dan telaten. Tetapi, masalah pemberangkatan ke Suriah, saya tidak paham. Ia pandai simpan suatu hal,” tutur Jibriel.

Comments are closed.