MEREKRUT ISIS DARI BALIK JERUJI

MEREKRUT ISIS DARI BALIK JERUJI . Aman Abdurrahman adalah ideolog dan tutor untuk beberapa milisi ISIS asal dari Indonesia. 2 tahun kembali dia bebas.ISIS Indonesia diprediksikan semakin bertambah kuat.

Muhammad Jibriel Abdul Rahman tidak bisa meredam kemarahan saat berkali-kali salamnya tidak dibalas. Nyaris kepal tinjunya berkenaan musuh berbicara. Untungnya, sipir dan sama-sama terpidana lain meredam badannya.

Orang yang disapanya itu ialah teman dekat dekat Jibriel sepanjang mengeram di block khusus teroris Instansi Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur. Teman dekatnya itu tidak memedulikannya saat dibawa sholat berjamaah.

Jibriel mengeram di penjara semenjak diamankan pada 23 September 2009. Dia dipidana sesudah bisa dibuktikan terturut tindakan pengeboman Hotel JW Marriott, Jakarta. CEO situs informasi Islam Arrahmah LIVE KOCOK HK itu dijatuhi vonis lima tahun penjara karena bisa dibuktikan memanipulasi paspor dan sembunyikan informasi masalah terorisme.

Menurut Jibriel, peralihan sikap teman dekatnya itu terjadi sesudah dekat sama Aman Abdurrahman, yang tinggal satu block, sekitaran 2012. “Tak perlu saya sebut namanya. Yang terang, saya sakit hati ke teman dekat saya itu,” tutur Jibriel ke LIVE SDY.

Oman, nama terkenal Aman Abdurrahman, 2x masuk penjara karena kasus terorisme. Pertama kasus Bom Cimanggis, Depok, Jawa Barat, pada 2004 dan dijatuhi vonis tujuh tahun penjara. Ke-2 kasus permodalan training militer di Bukit Rajut Jantho, Aceh Besar, Aceh, pada 2009.

Ia (Oman) besar. Ia bahkan juga yang paling keras, Aman Abdurrahman itu, dan menyarankan penganutnya pergi ke Suriah dan Poso untuk menolong Santoso (Ketua Mujahidin Indonesia Timur).”
Nama Oman disebutkan kembali -sebut sesudah meledak tindakan terorisme di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis, 14 Januari 2016, yang diperhitungkan dilaksanakan barisan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) Indonesia. Salah satunya aktornya, Sunakim alias Afif, diketahui adalah siswa Oman saat di LP Cipinang.

Selanjutnya Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo, yang diperhitungkan mengotaki tindakan itu dari Suriah, berkaitan dengan Oman. Polisi mengatakan Bahrun ialah anggota pengajian Aman. Saat sebelum bom meletus, diperkirakan Bahrun sebelumnya sempat berbicara dengan Oman, yang sudah dipindah ke LP Kembang Kuning, Nusakambangan, Cilacap, Jawa tengah, 2013.

Kepala Tubuh Nasional Pengendalian Terorisme Saud Usman Nasution mengutarakan, Oman ialah orang pertama kali yang berbaiat ke Abu Bakar al-Baghdadi saat mengumumkan ISIS pada 29 Juni 2014, selainnya bekas pimpinan Jemaah Ansharut Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba’asyir. Oman menyarankan beberapa penganutnya pergi ke Suriah.

“Dia (Oman) besar. Ia bahkan juga yang paling keras, Aman Abdurrahman itu, dan menyarankan penganutnya pergi ke Suriah dan Poso untuk menolong Santoso (Ketua Mujahidin Indonesia Timur),” tutur Saud ke Live Draw China.

Jibriel mengaminkan pengakuan Saud. Oman bisa disebut adalah ideolog sekalian tutor untuk tiga pentolan ISIS asal dari Indonesia yang sekarang memanggul senjata di Suriah. Mereka ialah Bahrumsyah, Abu Jandal, dan Bahrun Naim.

Oman pulalah yang mempunyai kewenangan untuk tentukan siapa pun yang bisa gabung jadi milisi ISIS. “Referensinya dari Oman. Kalaulah orang telah tiba Irak tetapi Oman tidak memberi referensi, tidak dapat,” katanya.

Jibriel akui berjumpa dengan Oman pada 2008, setelah jalani hukuman atas kasus Bom Cimanggis. Pendiri pergerakan Tauhid Wal Jihad itu melakukan aktivitas sebagai salah satunya pengisi pengajian di Mushola Al-Munawaroh, Pamulang, Tangerang Selatan.

Pengajian itu diatur oleh sisa Wakil Amir Majelis Mujahidin Indonesia Abu Jibriel, yang tidak lain ayah Jibriel Abdul Rahman sendiri. Menurutnya, Oman berpedoman memahami takfiri yang berlebihan. Siapa saja yang tidak sepaham dengannya dalam soal agama dipandang kafir.

Bukan itu saja. Pemerintahan Indonesia dipandang seperti penyembah berhala (thogut), hingga semua aparatnya, mulai polisi, karyawan negeri sipil, sampai sipir, kafir. “Bernyanyi atau hormat bendera dipandang kafir,” ucapnya.

Tetapi, karena pengetahuan agamanya oke (ingat Al-Quran dan tafsir), apalagi terdaftar sebagai salah satunya alumnus terbaik Instansi Pengetahuan Pengetahuan Islam dan Arab, Jakarta, Oman sanggup menarik banyak penganut. Termasuk pada tahapan ini Bahrumsyah dan Muhammad Fachry.

Bahrumsyah adalah koordinator pengajian Oman. Pria yang dulu pernah jadi mahasiswa Kampus Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Jakarta, ini mengeluarkan tulisan-tulisan Oman lewat percetakannya. Dan Fachry menebarkan pemikiran-pemikiran Oman melalui websitenya, Al-Mustaqbal.

Ke-2 nya lalu membuat Komunitas Aktivis Syariat Islam (Faksi), yang didalamnya beberapa adalah siswa Oman. Disini Abu Jandal, yang memiliki nama asli Salim Mubarok at-Tamimi dari Malang, Jawa Timur, gabung. Pelajarnto dari Pondok Pesantren Al-Amin, Lamongan, dan aktivis JAT Iskandar Abu Qutaibah dari Bima, Nusa Tenggara Barat.

Laporan Institute for Kebijakan Analysis of Conflict (IPAC) dengan judul “The Evolution of ISIS in Indonesia” mengatakan, awalannya Pihak berlaku netral saat ISIS tetap berwujud organisasi dan memiliki konflik dengan Jabhat an-Nusra, organisasi di bawah Al-Qaeda. Tetapi, saat ISIS memperlihatkan pertanda jadi kekhalifahan Islam, mereka mulai memberi support.

Oman rajin mengartikan beberapa bahan pro-ISIS yang menggunakan bahasa Arab, lantas ditebarkan oleh siswa-muridnya lewat Internet. Dari LP Kembang Kuning, dia mengatakan supaya diadakan demonstrasi besar di Bundaran Hotel Indonesia untuk memberikan dukungan Daulah Islamiyah, yang sesaat lagi ada.

“ISIS dapat tambah kuat jika ia (Oman) keluar.”
Demonstrasi yang di ikuti beberapa ratus orang itu terjadi pada 16 Maret 2014 dengan Fachry dan Bahrumsyah sebagai motornya. Oman lalu memerintah beberapa penganutnya pergi ke arah medan “jihad”. Mereka pergi dengan bergelombang, bahkan juga saat sebelum ISIS “resmi” berdiri. Sampai sekarang ini, Saud menyebutkan, pasukan ISIS asal dari Indonesia sejumlah 207 orang.

IPAC menulis, saat negara Islam yang baru itu tetap jadi rumor di akhir 2013, Oman mulai memengaruhi sejumlah narapidana teroris yang lain di Kembang Kuning. Salah satunya narapidana yang sukses diambil Oman ialah Iwan Dharmawan alias Rois, aktor peledakan bom di Kedutaan Besar Australia, Jakarta, pada 2004.

Tetapi Oman memperoleh penampikan dari narapidana yang lain di Kembang Kuning, seumpama pimpinan Jemaah Islamiyah, Toni Togar, dan aktor Bom Bali tahun 2005, Subur Sugianto. Rerata mereka menampik karena pandangan Oman yang terlampau berlebihan dan sikapnya pada orang yang tidak sama opini situs togel.

Respon berlainan didapat Oman saat cari support di LP Pasir Putih, Nusakambangan, tempat Ba’asyir dipenjara karena kasus training militer di Aceh pada 2010. Oman sukses mendapatkan support dari sejumlah narapidana, salah satunya Abdurrahim bin Thoyib alias Abu Husna, Qomarudin, dan Mustaqim alias Abu Yusuf.

Tetapi ajak Ba’asyir berbaiat ke ISIS tidak gampang. Ba’asyir sepanjang itu tetap berlaku netral. Anaknya sendiri gabung dengan lawan ISIS, Jabhat an-Nusra. Tetapi Oman tidak putus asa. Dia terus ajak dialog lewat telephone untuk memberikan keyakinan Ba’asyir. Dia merayu lewat Abu Husna.

Pada akhirnya Ba’asyir siap berbaiat ke ISIS. Hal tersebut kelihatan dari photo Ba’asyir dikitari oleh simpatisan yang bawa bendera ISIS pada 17 November 2015. Photo itu diambil di ruangan sholat Lapas Pasir Putih, Nusakambangan.

Saud menjelaskan, seringkali bertandang ke sel Ba’asyir, dia merasakan pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukmin, Solo, itu telah melunak. Tetapi sikap Ba’asyir mengeras lagi sesudah dipepet Oman. “Ba’asyir telah cukup melunak. Tetapi, sesudah bertemu Aman Abdurrahman, dia keras kembali,” ucapnya.

Advokat Ba’asyir, Mahendradatta, menentang berita jika ustad sepuh itu berbaiat ke ISIS. Berkenaan photo Ba’asyir dan beberapa narapidana dengan bendera ISIS, dia benarkan. Tetapi, kedatangan Ba’asyir cuma untuk bentuk support ke negara Islam.

Ba’asyir memang mempunyai nama besar hingga beberapa simpatisan ISIS berusaha untuk menarik Ba’asyir ke barisan mereka. Tetapi, selama ini Ba’asyir tidak dalam posisi memberikan dukungan ISIS, apalagi berbaiat.

ISIS berisi kelompok yang “hijau” pada dunia “jihad”. Bahkan juga semestinya ISIS-lah yang berbaiat ke Ba’asyir. “Abu Bakar Ba’asyir setuju dengan konsep penegakan syariat Islam, tetapi tidak setuju atau mungkin tidak sepaham dengan beberapa cara ceramah lewat kekerasan,” ia memperjelas.

situs togel terpercaya Pemerhati intelijen dari Kampus Indonesia, Ridlwan Habib, mengingati, 2 tahun kembali Oman keluar penjara Kembang Kuning. Bebasnya Oman akan berpengaruh pada semakin kuatnya ISIS di Indonesia. “ISIS dapat tambah kuat jika ia keluar,” katanya.

Comments are closed.