Hat Trik Menyimpang Nabi Moshaddeq

Hat Trik Menyimpang Nabi Moshaddeq . Ahmad Moshaddeq geser Al-Qiyadah Al-Islamiyah jadi Komune Millah Abraham, lantas menjadi Pergerakan Fajar Nusantara atau Gafatar. Untuk ke-3 kalinya, tuntunan Moshaddeq memperoleh stempel menyimpang.

Ahmad Moshaddeq pada akhirnya tidak dapat berbicara apapun kembali. 2 hari beradu argument dengan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj dan Ketua Majelis Ulama Indonesia Amidhan mengenai Islam, dia juga mengatakan bertobat.

Hari itu, Jumat, 9 November 2007, di Basis Kepolisian Wilayah Metro Jaya, pimpinan saluran Al-Qiyadah Al-Islamiyah itu ucapkan kalimat syahadat yang sama dengan tuntunan Islam. Moshaddeq mengambil claim-nya sebagai rasul sesudah Nabi Muhammad.

“Saya mengetahui, sudah sejak lama ulama bermufakat jika khatamun nabiyyin jadi ijmak beberapa ulama dan umat Islam. Nabi Muhammad ialah nabi dan rasul paling akhir. Saya mendapatkan keterangan dan saya mengetahui,” kata Kocok Sdy, yang waktu itu minta penganutnya bertobat.

Moshaddeq ada di ruangan tahanan Polda Metro Jaya karena dugaan penistaan agama melalui saluran Al-Qiyadah, yang satu bulan awalnya dipastikan menyimpang oleh MUI. Kejaksaan Agung larang penebaran tuntunan itu dan meminta supaya semua kegiatannya dipantau.

Oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Moshaddeq dihukum 4 tahun penjara pada 2008. Dia mendekap di ruangan tahanan Instansi Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur. Jika sesuai saat hukuman, Moshaddeq bebas pada 2013.

Tetapi penjara ternyata tidak membuat Moshaddeq kapok. Satu bulan ini namanya muncul lagi pascapemulangan beberapa ribu anggota Pergerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari kamp-kamp mereka di Kalimantan Barat. Gafatar disebut metamorfosis Al-Qiyadah.

Moshaddeq memang bergerilya menebarkan tuntunannya. Sesudah Al-Qiyadah dilarang, dia sebelumnya sempat membuat tempat baru namanya Komune Millah Abraham (Komar) pada 2009. Komar menyatukan tiga tuntunan agama, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi.

Berdasar document yang didapat Data China, pembangunan Komar itu dilaksanakan pada 12 September 2009 pada sebuah tatap muka di Cisarua, Pucuk, Bogor. Pada pertemuan tersebut, disebarkan juga saran yang diperhitungkan asal dari Moshaddeq.

Millah Abraham, kata Moshaddeq, mempunyai tujuan membuat dunia baru seperti Yerusalem dalam Injil atau Darrussalam dalam Al-Quran. Tetapi ini kali negeri yang baru itu lebih memiliki sifat global.

Moshaddeq menyelipkan lagi risalah kenabiannya dalam saran tersebut. Selanjutnya dia menjelaskan Al-Quran akan memakai bahasa Indonesia agar mudah dimengerti. “Ini adalah suatu hal yang baru. Dari Alqi (Al-Qiyadah), kami berubah ke Komar.”

Moshaddeq juga mewanti-wanti, jika ada yang mempersoalkan nama “Komar”, dijawab saja jika komune itu tidak berbicara atribut-atribut keagamaan. Tetapi yang diprioritaskan ialah pengetahuan kitab-kitab suci.

Tuntunan Komar menebar dan di ikuti jamaah dari beragam daerah. 2 tahun exist, “pakaian baru” Moshaddeq itu juga tercium. Pada 6 April 2011, Gubernur Aceh keluarkan keputusan yang larang tuntunan itu dan MUI di tempat menyatakannya menyimpang.

Sesudah dilarang di Aceh, Komar tiarap. Tidak lama, nampaklah maklumat Gafatar pada 14 Agustus 2011 di Kemayoran, Jakarta Pusat. Pada acara itu dipilih Mahful Manurung sebagai ketua umum dan Berny Satria sebagai Sekretaris Jenderal Gafatar.

Dalam maklumat itu datang artis Ray Sahetapy, sejumlah ketua organisasi bungkusyarakatan, dan karyawan negeri dari Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kementerian Dalam Negeri. Gafatar juga berusaha daftarkan diri sebagai organisasi sah.

Dalam bujet dasar dan bujet rumah tangganya, Gafatar menyebutkan diri sebagai ormas yang berasas Pancasila. Aktivitasnya diantaranya diskusi dan menolong beberapa program pemerintahan di bagian sosial Kocok HK.

Dengan bakti sosial, Gafatar sanggup menarik simpati beberapa orang. Mereka dekati figur dan petinggi. Beberapa nama terkenal sebelumnya pernah dibawa gabung, seperti mantan pimpinan Komisi Pembasmian Korupsi Bibit Samad Riyanto. Bibit selekasnya keluar sesudah tahu Gafatar menyimpang.

Bermacam kegiatan sosial memang samaran yang digunakan Moshaddeq buat memperlancar tugasnya. Ketua Komisi Pembahasan dan Riset MUI Hutang Ranuwijaya menjelaskan Gafatar lakukan beberapa kegiatan bau keagamaan dengan tersembunyi.

Mereka membaiat beberapa anggota Gafatar. Baiat itu berbentuk penyuaraan kalimat syahadat yang menyebutkan nama Moshaddeq sebagai Al-Masih Al-Maw’ud. Meskipun begitu, ada banyak anggota yang masih belum berbaiat dan cuma tertarik dengan aktivitas bertani dan usaha.

Ketua Instansi Pembahasan dan Riset Islam (LPPI) Amin Djamaluddin menambah, saat Moshaddeq umumkan dianya sebagai nabi di Gunung Bunder, Bogor, pada 2006, ada 54 orang yang menjadi saksi. Mereka diantaranya Mahful dan Berny, yang disebut anak Moshaddeq sendiri.

Selainnya ke-2 nya, ada 11 pendiri Gafatar yang berbaiat ke Moshaddeq dan menjadi saksi kerasulan waktu itu. Dari pengurusan Gafatar hanya itu, kata Djamaluddin, bisa ditarik simpulan jika Gafatar adalah versus baru dari Al-Qiyadah.

Bahkan juga, kata Djamaluddin, ini diutarakan sendiri oleh Moshaddeq saat tiba ke kantor LPPI pada Oktober 2015. Waktu itu Moshaddeq memberi beberapa buku tuntunannya ke Djamaluddin.

Pada pertemuan tersebut, Moshaddeq menerangkan, dalam tuntunannya ada enam proses perjuangan membangun negara, yaitu sirru (ceramah secara diam-diam), jahrun (ceramah terang-terangan), pindah (beralih), qital (peperangan), futuh (kemenangan), selanjutnya khilafah (membuat negara).

Kamp-kamp Gafatar di Kalimantan Barat memperlihatkan jika pergerakan Gafatar telah tiba tahapan pindah. Pindah ini merujuk pada pindahnya Muhammad dari Mekah ke Madinah karena mendapatkan tentangan keras saat menebarkan agama Islam.

“Jadi di Kalimantan itu mereka mempersiapkan diri untuk perang. Tujuan pada akhirnya membuat khilafah. Menurutnya, era ke-21 ialah kemenangan. Tersebut yang ia terangkan ke saya,” tutur Djamaluddin.

Polda Kalimantan Barat pada Sabtu, 6 Februari 2016, temukan beberapa ratus buku dan kartu jati diri anggota Gafatar yang dilumpukkan di sisa kamp Gafatar di Ketapang. Beberapa buku itu diantaranya dengan judul Kerajaan Allah dan Theologi Abraham, Millah Abraham.

Disamping itu, ada buku Ruhul Qudus—Eksistensi dan Akar Al-Quran, Membuka Tirai Pembagian Yesus dari Sejarah, dan buku dengan judul Ahmad Moshaddeq dan Tuntunan Al-Qiyadah Al-Islamiyah. Beberapa buku itu memperkuat bukti penebaran tuntunan Moshaddeq.

Diperkirakan, Moshaddeq kerap bertandang ke Pontianak, termasuk ke Kabupaten Mempawah, kamp paling besar Gafatar. Sekitaran akhir 2013, dia sempat juga tiba ke kantor MUI Kalimantan Barat untuk menjelaskan pahamnya.

Gafatar tersingkap luas ke public sesudah anggotanya asal Yogyakarta, dr Rica, lenyap dari keluarganya. Tetapi kegiatan menyangsikan Gafatar di Kalimantan Barat teridentifikasi sejak awal kali 2015. Gafatar Kalimantan Barat lantas bubarkan diri pada April 2015.

Dalam pada itu, Gafatar secara nasional disetop pada Agustus 2015 dengan argumen tidak memperoleh ijin dari Kesbangpol. Tetapi, walau Gafatar telah buyar, penerimaan dan pindah dalam jumlah yang bahkan juga semakin lebih besar malah dilaksanakan sampai Desember 2015.

Mahful menampik tuduhan jika Gafatar akan membangun kekhalifahan. Evakuasi beberapa ribu penganut Gafatar ke Kalimantan Barat untuk berkebun. Aktivitas bertani itu adalah program Gafatar untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia.

Dia menentang asumsi jika Moshaddeq ialah nabi golongan Gafatar. Moshaddeq hanya Ketua Dewan Pembimbing Gafatar. situs wadahtogel Tetapi Gafatar memang mengajari Millah Abraham. Tuntunan itu keluar Islam, hingga, menurut Mahful, MUI tidak memiliki hak memberi stempel menyimpang.

Tetapi, menurut Hutang Ranuwijaya, penebaran tuntunan Millah Abraham itu cukup untuk MUI untuk keluarkan fatwa. Akhirnya, di awal Februari 2016, MUI mengatakan Gafatar menyimpang. Sebuah “hat trik” untuk tuntunan Moshaddeq.

Comments are closed.