Palu Arit di Kebun Sawit

Palu Arit di Kebun Sawit

Palu Arit di Kebun Sawit Salak senapan di tengah-tengah perkebunan karet Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat, dikaburkan bunyi tetabuhan. Beberapa anggota PKI ditembus timah panas sesudah berkeringat mengeruk liang lahat mereka sendiri.

Lokasi yang diperhitungkan jadi makam umum PKI tahun 1965-1966 di perkebunan sawit Cikidang, Sukabumi.

Lilis, bukan nama sebetulnya, masih ingat pesan suaminya pada sekitaran akhir 1965 tersebut. Sesuatu malam, melalui jam 00.00 WIB, masyarakat Dusun Pasir Langkap, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ini diminta membunyikan tetabuhan di dalam rumah.

Menurut si suami, malam itu bakal ada eksekusi pada beberapa anggota Partai Komunis Indonesia dalam suatu bangunan yang digunakan untuk kantor pengurus kebun karet. Waktu itu, suami Lilis bekerja sebagai staff di dalam kantor itu.

Anggota PKI beberapa hari awalnya dibawa ke bangunan

Anggota PKI beberapa hari awalnya dibawa ke bangunan warisan Belanda itu untuk diinterogasi. Beberapa tahanan itu dibawa sama tentara dan dimuat di sayap kanan bangunan. Rumah warisan Belanda yang diperhitungkan jadi lokasi makam umum ini berada pas di bukit Cikidang.”
“Saya diberitahu Bapak (suami), itu beberapa orang PKI yang ditahan di dalam kantor. Bapak (saat ini) telah wafat,” katanya saat dijumpai Live Draw China.

Sesudah dicheck, beberapa tahanan itu disuruh mengeruk 2 buah lubang. Satu lubang antara bangunan khusus dan sayap kanan, yang banyak pohon mangga, dan satunya kembali ada di belakang gedung yang dibuat pada 1912 tersebut.

Berdasar kesaksian suaminya, papar Lilis, beberapa tahanan PKI itu selanjutnya ditembak dan mayatnya dimasukkan pada lubang. Sebagian orang sebelumnya sempat larikan diri, tetapi selekasnya diikuti rangkaian shooting. Tetapi dia tidak paham mereka selamat atau mungkin tidak.

Masyarakat dusun, termasuk Lilis, diminta membunyikan tetabuhan bermaksud supaya suara shooting itu tidak ada. “Sepanjang malam saat itu,” tutur Lilis.

1/2 era berakhir, keadaan perkebunan di atas bukit itu sekarang berbeda. Pohon karet ganti dengan kelapa sawit. Bangunan itu juga sekarang digunakan oleh PT Hardja Setia. Perusahaan yang beroperasi di sektor perkebunan sawit ini merencanakan membuat eko-wisata.

LIVE KOCOK SDY mengunjungi perkebunan yang berada sekitaran 50 km dari Kota Sukabumi itu pada Jumat, 6 Mei 2016. Ikut temani siang itu Ketua Yayasan Riset Korban Pembunuhan 1965-1966 (YPKP 65) Bejo Untung dan sisa anggota Pemuda Masyarakat, organisasi underbow PKI, Acep Hidayat.

Rumah warisan Belanda yang diperhitungkan jadi lokasi makam umum

Rumah warisan Belanda yang diperhitungkan jadi lokasi makam umum ini berada pas di bukit Cikidang. Tidak ada pertanda apa pun itu di makam pertama kali yang ada di kompleks bangunan selebar | lebih kurang 500 mtr. persegi itu.

Teritori itu cuma berbentuk tanah lega yang banyak rumput-rumputan. Cuma pohon mangga, yang sekarang jadi saksi bisu pembantaian umum itu, yang tegak berdiri.

Di lokasi yang disebut sebagai makam ke-2 pun tidak diketemukan sisa apa pun itu yang dapat jadi panduan. Tempat yang ada 100 mtr. ada di belakang bangunan itu sekarang sudah jadi kebun sawit, tetapi diatur perusahaan lain.

Berita ada pembantaian aktivis PKI di kebun sawit ini sebelumnya pernah dicoba ditunjukkan oleh Acep di akhir 2015. Awalannya, dia dengar narasi mistis yang dikatakan partnernya, Mumuh. Ke-2 nya adalah bekas tahanan politik 1965.Semangat Acep cari makam umum tidak pernah rapuh. Semua keluarganya adalah korban kejadian 1965. Mereka gabung dengan Pemuda Masyarakat. Acep berumur 17 tahun saat ditangkap aparatur militer dan dibawa ke kantor Koramil.

Sepanjang 5 tahun dia ada di barak dan diminta lakukan kerja paksakan. Orangtua dan adiknya, yang jalani tahanan kota, dibolehkan pulang. Dan kakaknya, Manaf, lenyap entahlah ke mana sesudah dibawa tentara.

“Dari dusun saya ada 2 orang yang tidak bertemu. Manaf, kakak saya, dan Mansyur dari BTI (Barisan Tani Indonesia),” katanya.

Dia memprediksi tahanan PKI yang lenyap di Sukabumi sekitar 300-400 orang. Partai dengan logo palu dan arit itu adalah partai yang terkenal di Sukabumi. Berbagai ragam organisasi sayap, seperti Pemuda Masyarakat, BTI, Gerwani, dan Consentrasi Pergerakan Mahasiswa Indonesia, tumbuh subur.

Rerata tahanan PKI yang lenyap di setiap dusun sekitar 2-3 orang. Tetapi sampai sekarang Acep tidak bisa pastikan apa Manaf dan Mansyur dipendam di kebun sawit tersebut.

Dia menerangkan, ada dua tempat eksekusi lain di Sukabumi, yaitu di Kali Cibarenong

Dia menerangkan, ada dua tempat eksekusi lain di Sukabumi, yaitu di Kali Cibarenong, tepian Sukabumi dengan Banten, dan perkebunan karet di Sebar, Pasir Langkap. Jasad di Cibarenong mungkin telah lenyap karena sungainya bersisihan dengan pantai.

Anggota Pengarah International Peoples’ Tribuneal 65, Reza Muharam, mengaku penemuan makam di Cikidang cukup bernilai. Karena, penelusuran lokasi makam umum PKI di Jawa Barat tidak gampang.

Menurut Reza, pada 1965-1966, penangkapan aktivis PKI di Jawa Barat diperhitungkan dilaksanakan personil Kodam Siliwangi, bukan Resimen Para-Komando Angkatan Darat (RPKAD) seperti umumnya terjadi di daerah yang lain di Indonesia. Hingga lokasi eksekusi dan penguburannya juga cukup tertutup.

“Peristiwa itu (penangkapan) selalu diikuti masuknya RPKAD lebih dahulu. Jawa Barat ada satu-dua, tetapi relatif sedikit. Benar ada penahanan, pemenjaraan, tetapi banyaknya sedikit. Banten, Sukabumi, Subang, sangkaan korban, saya tidak paham,” ucapnya.

Tetapi, Kepala Pencahayaan Kodam III Siliwangi Kolonel Arh (Artileri Pertahanan Udara) Mokhamad Desy Ariyanto menanyakan bukti yang dipunyai oleh Reza jika kekejian itu dilaksanakan oleh prajurit Siliwangi.

“Kita tidak pernah terima laporan jika di situ ada makam umum PKI yang sudah dilakukan oleh prajurit Siliwangi. Silahkan mereka adukan, perlihatkan faktanya,” tutur ia ke LIVE KOCOK HK.

Bejo pastikan makam di Cikidang jadi penemuan baru. Semenjak Simposium 1965 diadakan pada 19 April 2016, lembaganya sudah lakukan pencatatan lengkap berkenaan makam umum di Indonesia.

Dia mengaku Jawa Barat termasuk wilayah yang susah. Bejo memprediksi pembunuhan di Sukabumi dilaksanakan dalam bentang 1966. Penangkapan tidak segera dilaksanakan pada 1965, tetapi beberapa waktu sesudahnya.

Bejo sendiri lakukan penelusuran di teritori Tangerang, Banten

Bejo sendiri lakukan penelusuran di teritori Tangerang, Banten. Dia menyangka di teritori itu ada makam umum. Anggapan ini pergi dari kisah hidupnya saat ditahan di Instansi Pemasyarakatan Tangerang pada periode tersebut.

Tetapi penelusuran tidak bisa memercayakan kesaksian tahanan PKI karena mereka semakin banyak ditahan di ruangan tahanan. Dan pembicara lain harus dicari karena peristiwanya kelamaan.

“Kami akan cari kesaksian semakin banyak, khususnya dari sipir-sipir di penjara Tangerang yang tahu benar di mana makam umum tahanan politik itu,” katanya.

Bejo cuma tahu sedikit saat mengeram di situ. Sejumlah temannya wafat dan dipendam di penyemayaman umum yang tempatnya ada di belakang penjara. Kesusahan yang lain, sejumlah tempat yang diperhitungkan adalah makam umum sekarang jadi pemukiman warga.

Marbot (penjaga) Mushola Istiqomah, Babakan, Tangerang, akui ada banyak makam lama yang tidak pernah didatangi keluarga. Tetapi dia tidak dapat pastikan jati diri yang dipendam itu. Karena tempat penyemayaman itu memuat lima kecamatan, yaitu Babakan, Tanah Tinggi, Kober, Sukasari, dan Kandang Besar. “Ini telah beberapa puluh tahun tidak ada yang tiba,” ucapnya.

Sampai sekarang hasil pendataan makam umum yang sudah dilakukan oleh YPKP 65 menulis ada 122 titik di semua Indonesia. Jumlah korban yang dipendam capai 14 ribu jiwa. Tetapi data ini bisa jadi semakin bertambah.

Menteri Luhut akui telah terima laporan dan penjabaran Bejo. Dia pastikan lokasi itu tidak akan terganggu. Dia akan membuat team terintegrasi untuk dikirimkan ke sejumlah lokasi. “Kami ingin mencari secara acak dari sejumlah tempat,” katanya.

Comments are closed.