Istana Juga Terancam Banjir Karena Reklamasi

Istana Juga Terancam Banjir Karena Reklamasi Reklamasi Teluk Jakarta merendam musibah. Jakarta akan berkubang air. Muka Teluk Jakarta diprediksi berbeda keseluruhan dengan gagasan reklamasi 17 pulau. Dataran selebar 5.153 hektar akan terhampar berbentuk 17 pulau di pantai utara Jakarta.

Pakar oseanografi Institut Pertanian Bogor, Alan Koropitan, memandang project ini akan berpengaruh besar pada lingkungan pantai utara Jakarta. Teluk Jakarta akan alami peralihan ekosistem karena alokasi tempat.

Rimba mangrove di pinggir pantai habis digasak semenjak 1990-an. Wilayah ini ganti dengan pemukiman dan pusat berbelanja. “Apalagi jika membuat pulau, betul-betul rusak ekosistemnya,” katanya ke BO TOGEL RESMI.

Tempat laut semakin lebih agak miring karena reklamasi, yang mengakibatkan air limpahan sungai tidak dapat mengucur secara cepat ke lautan.”
Data Tubuh Federasi Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) pada 2006 menulis, dalam bentang 1970-an sampai 1980-an, sedimentasi di Teluk Jakarta alami kenaikan. Sedimentasi ini terjadi satu diantaranya karena alterasi mangrove untuk reklamasi tempat tersebut.

Sedimentasi ini pulalah yang beresiko menghancurkan perkembangan karang. Tidak cuma di Teluk Jakarta, tetapi juga di teritori Kepulauan Seribu.

Ahli kelautan Institut Tehnologi Bandung, Muslim Muin, memandang ada pulau bikinan menambahkan panjangnya saluran sungai ke laut, hingga air sampah dari Jakarta tidak dapat segera berjumpa dengan laut.

Walau sebenarnya laut terbuka memungkinkannya pencucian sampah dengan cepat dan alami. “Yang terdapat justru makin menyebar, dan sampah beresiko makin terendap. Untuk membersihkan, perlu ongkos mahal,” katanya ke SLOT GACOR.

Disamping itu, saluran sungai yang semakin panjang ditegaskan akan jadi memperburuk banjir di Jakarta. Ditambah tempat laut semakin lebih agak miring karena reklamasi, yang mengakibatkan air limpahan sungai tidak dapat mengucur secara cepat ke lautan.

Ini tetap diperburuk kembali oleh gagasan pembangunan tembok raksasa atau giant sea wall di Teluk Jakarta. Dia memprediksi giant sea wall malah akan mengakibatkan air makin ketahan di Teluk Jakarta.

Muslim menentang asumsi jika giant sea wall bermanfaat meredam rob karena pasang-surut di Teluk Jakarta tetap kecil. “Terjadi banjir dari laut? Itu tidak ada. Yang betul itu banjir dari darat,” sebut ia.

Banjir akan membuat warga Jakarta yang ada di “darat” makin menanggung derita. Tetapi, kebalikannya, warga kelas tinggi yang ada di tempat reklamasi malah terbebas dari banjir karena urukan tempat reklamasi dibikin tinggi.

“Maka jika (Teluk Jakarta) direklamasi, itu yang banjir belakangnya, Istana Negara. Yang kebanjiran itu kita karena air kita dirintangi. Yang direklamasi mah tidak akan kebanjiran karena mereka membuat tinggi, kan,” ucapnya.

Pemerintahan akan keluarkan dana APBD dan APBN semakin lebih besar untuk menangani banjir tersebut. Dari pola bekerja sama reklamasi dengan Belanda yang ia saksikan, sejumlah project di luar reklamasi semua dijamin negara.

“Membuat tanggul itu kita, APBN. Membuat waduk itu APBN. Membersihkan kita, APBN. Mengalihkan nelayan (tanggung-jawab) kita, APBN. Nach, pendanaan swasta yakni reklamasi, jalan tol, dermaga laut, itu faksi swasta untung semua,” katanya.

Kepala Tubuh Rencana Pembangunan Wilayah DKI Jakarta Tuty Kusumawati akui roadmap pembangunan Teluk Jakarta punya niat menyelesaikan reklamasi 17 pulau dan membuat tanggul laut raksasa. Sejauh ini reklamasi memang diperlukan karena Jakarta kekurangan tempat.

Dia menentang asumsi jika pemerintahan DKI Jakarta salah hitung imbas lingkungan karena pembangunan pulau reklamasi. Menurutnya, reklamasi adalah jalan keluar atas persoalan rob, banjir, dan pengurangan tanah.

Toh, katanya, ide ramah pada lingkungan diaplikasikan pada pulau reklamasi ini. “Peningkatan teritori reklamasi ini memakai pendekatan ide green city dan ecocity, yang maknanya ecological and economic approach bersamaaneous,” katanya rtp wadahtogel.

Comments are closed.