BUS ROMBENG DI JALAN IBU KOTA

BUS ROMBENG DI JALAN IBU KOTA . Bis Metromini rombeng dan berkarat jadi panorama setiap hari di jalanan Ibu Kota. Menanti gantian dirazia dan jadi besi tua pada tempat pengandangan.

Panasnya udara Jakarta mewajibkan Hartono, 51 tahun, melepaskan pakaiannya. Dia berlindung di pojok pool bis yang disewa di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Ke-2 matanya tidak dapat terlepas dari teknisi yang sedang mengotak-atik salah satunya bis Metromini rute 74 kepunyaannya.

Hartono harus pastikan Metromini kepunyaannya tidak terkena garuk petugas Dinas Perhubungan Pemerintahan Propinsi DKI Jakarta. Pascatragedi tubrukan di antara Metromini B-80 dan kereta Commuter Line di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat, 6 Desember 2015, Dinas Perhubungan sekarang terus-menerus melangsungkan operasi.

Beberapa pegawai Hartono repot membereskan bis Metromini yang telah berkarat di sekujur bodynya tersebut. Mereka mengatur pintu supaya bisa dibuka-tutup. Sisi yang kelihatan kabur, seperti jendela, dibikin bersih.

Dan jejeran kursi penumpang bis bikinan 1985 itu tetap kelihatan apa yang ada, terbungkus selimut jok lama. “Ini sedang menyiapkan bus-bus untuk esok,” kata Hartono, Rabu, 9 Desember 2015.

Live Draw China Bukan hanya agar terlepas dari razia, Metromini rombeng itu dipermak supaya bisa lolos dalam tes periodik kendaraan motor (kir) di Unit Servis Pengetesan Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan DKI Jakarta di Pulogadung, Jakarta Timur. Sesudah ada Metromini yang nahas, Hartono merasa tes kir dilaksanakan lebih ketat daripada umumnya.

“Jika sedang seperti ini, ya sulit. Bukan murah atau mahal, tetapi kami yang menjadi lebih susah, sebab ada pengetatan. Mobil buruk sedikit tidak lolos,” ucapnya.

Hartono keseluruhan mempunyai enam unit Metromini 74, yang layani jalur Block M-Rempoa. Bus-bus itu sehari-harinya menginap di pool sewaan hasil patungan bersama pebisnis yang lain.

Walau masing-masing mempunyai bis, Hartono dan teman-temannya mengaryakan teknisi yang masih sama. Beberapa teknisi itu ada di 3 buah rumah petak yang dibuat dalam pool. Tidak seluruhnya pada mereka memiliki background tehnik mesin.

“Lulusannya dapat apa. Kami didik. Yang senior ngajarin yang baru. Kan kami juga pengalaman lama, tidak hanya satu-dua tahun,” kata Hartono.

Menurutnya,LIVE SDY beberapa teknisinya harus membanting tulang dan peras otak untuk menyiasati onderdil Metromini. Selainnya harga onderdil saat ini setinggi langit, mesin Metromininya tidak dapat kembali diasuransikan karena telah berumur lebih dari sepuluh tahun.

Belum juga jika armadanya harus dibawa ke arah tempat pengandangan di Rawa Buaya, Jakarta Barat, karena terserang razia. Jika tidak cepat-cepat diambil, Metromini semakin kronis karatnya dan mesin menjadi rusak. Sejumlah onderdil bahkan juga lenyap karena tidak ada pemantauan di lokasi pengandangan bis kota tersebut.

“Terkena ongkos parkir di situ itu dapat sampai Rp 500 ribu /bulan. Lama-lama semakin tinggi. Umumnya, jika (Metromini) tidak diambil, langsung dilelang. Jika sudah rusak kronis, dilelang . Maka besi tua,” ucapnya.

Tidak gampang menjaga Metromini yang telah renta. Ketua Komunitas Masyarakat Kota Jakarta Azas Tigor rasakan efeknya. Tigor, panggilannya, mempunyai armada Metromini. Awalannya dia mempunyai 13 bis Metromini rute P17, yang layani jalur Terminal Pasar Senen-Terminal Manggarai LIVE KOCOK HK.

Tetapi sulitnya perawatan membuat jumlah Metromininya berkurang jadi delapan unit. Tidak semua bisa bekerja, cuma dua yang tetap cari penumpang. “Karena tidak ada penumpangnya kembali. Dan itu hanya (bekerja) Senin sampai Jumat,” katanya.

Mau tak mau jual busnya untuk tutup ongkos operasional bis lainnya. Satu unit Metromini dipasarkan dengan harga Rp 75-100 juta. “Itu termasuk beberapa surat dan rutenya.”

Pernyataan ini bukanlah bualan semata. Tigor akui mau tak mau jual busnya untuk tutup ongkos operasional bis lainnya. Satu unit Metromini dipasarkan dengan harga Rp 75-100 juta. “Itu termasuk beberapa surat dan rutenya,” tutur Tigor.

Direktur Khusus PT Metromini, Nofrialdi, menyesalkan faksi Dinas Perhubungan DKI yang secara mudah mengandangkan Metromini. Walau sebenarnya kekeliruan yang sudah dilakukan Metromini terkadang kecil, sedangkan Metromini telah diperlengkapi beberapa surat.

“Masak, (karena) pentil tidak ada tutupnya, mobil dikandangin. Jika surat kami komplet, petugas naik ke mobil. Kami diminta nyalakan lampu sein. Jika sedikit kerlap-kerlipnya, dipandang tidak pantas, dan mobil juga dibawa,” ucapnya SLOT GACOR.

Nofrialdi menambah, sekarang ini tinggal sekitaran 3.100 bis Metromini. Dari jumlahnya itu, sekitaran 1.600 unit ditarik ijinnya. Pencabutan ini dilaksanakan pada periode Kepala Dinas Perhubungan DKI dijabat Udar Pristono (2012-2013).

Tetapi perhitungan ini cuma prediksi karena bis yang telah ditarik ijinnya tetap kelihatan di jalan. “Ucapnya kan yang ia cabut 1.600 rute yang mati saat sebelum 2011. Tetapi, kenyataannya, yang 2016 mobil orang jalan juga masuk dalam pencabutan itu,” katanya.

Comments are closed.