Bimbang Si Pelaksana eksekusi Kebiri

Bimbang Si Pelaksana eksekusi Kebiri

Bimbang Si Pelaksana eksekusi Kebiri IDI minta pemerintahan tidak mengikutsertakan dokter sebagai pelaksana eksekusi hukuman kebiri. Dokter yang ngotot lakukan praktik hukuman kebiri akan dikeluarkan.

Majelis Kehormatan Etik Kedokteran sedang siap-siap keluarkan fatwa masalah kebiri. Fatwa itu untuk menjawab Ketentuan Pemerintahan Alternatif Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2016 mengenai hukuman kebiri aktor kejahatan seksual pada anak.

Beberapa dokter yang bergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memang serbasalah. Masalahnya mereka ialah pelaksana eksekusi kebiri itu. Di lain sisi, mereka terlilit pada kaidah kedokteran, yang sejauh ini menjadi pegangan semua dokter di Indonesia.

Yang menjadi permasalahan kan jika dokter sebagai pelaksana eksekusi

Yang menjadi permasalahan kan jika dokter sebagai pelaksana eksekusi. Itu melanggar etik atau mungkin tidak? Itu yang selalu kami berikan, tutur Mohammad Adib Khumaidi, Sekretaris Jenderal IDI, ke BO TOGEL RESMI.

Satu kembali nilai dasar etik dokter, yaitu memberi pembaruan pada pasien, bukan jadi memperburuk pasien atau jadikan pasien menanggung derita.
Khumaidi menerangkan, dalam sumpah dokter disebut jika dokter harus jaga kehidupan manusia. Selanjutnya memprioritaskan kebutuhan pasien.

Nach, karena sekarang ini mereka diperintah negara sebagai pelaksana eksekusi kebiri, beberapa dokter meminta dasar untuk eksekusinya. Karena, berdasar kaidah, dokter tidak dibolehkan bertindak kebiri.

Satu kembali nilai dasar etik dokter, yaitu memberi pembaruan pada pasien, bukan jadi memperburuk pasien atau jadikan pasien menanggung derita, demikian kata Khumaidi.

Selanjutnya dia menjelaskan, ada dua langkah saat lakukan kebiri

Selanjutnya dia menjelaskan, ada dua langkah saat lakukan kebiri, yakni melalui pembandinghan atau operasi dan kebiri dengan suntikan kimia.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek bersama korps-nya mendatangi diskusi kerja dengan Komisi IX DPR. Rapat itu satu diantaranya mengulas UU Kebiri.

Bedanya, pembandinghan memiliki sifat tetap dengan mengusung buah zakar aktor. Dan melalui suntikan memiliki sifat periodik. Tetapi maksudnya sama, yaitu menekan hormon testosteron WADAH TOGEL.

Sebetulnya, secara dampak, kebiri nyaris sama dengan suntik kontrasepsi, yang terkenal disebutkan suntik KB. Khusus untuk kebiri, jumlah dan macamnya jauh lebih bagus.

Tetapi kebiri akan memunculkan efek pada kesehatan, salah satunya osteoporosis atau pelapukan tulang, kegemukan, dan penyakit jantung koroner.

Efek itu ada karena testosteron didesak, hingga dapat mereduksi metabolisme kalsium. Mengakibatkan, kandungan kalsium dalam tulang akan turun.

Selanjutnya metabolismenya menurun dan korban condong alami kenaikan lemak, hingga kecondongannya kelak ialah kegemukan.

Mengakibatkan, otot, khususnya otot jantung, akan alami pengurangan kekuatan. Ini akan memunculkan dampak negatif penyakit jantung, penyakit serangan jantung, atau penyakit jantung koroner dan lain-lain.

Selainnya berbahaya untuk kesehatan, suntik kebiri dapat turunkan nafsu sex, mengakibatkan susah ereksi, kemandulan.

Dampak lebih kronis, karakter feminisme akan muncul di pria yang dikebiri. Bahkan juga dampak yang lain, payudara dapat jadi membesar.

Prediksi imbas kebiri yang dicemaskan IDI bukan anggapan semata. Karena, dari sejumlah riset di New South Wales dan jurnal Medical Ethics disebut, aktor kejahatan seksual yang tidak disuntik kebiri akan kumat 2 tahun selanjutnya.

Dalam kata lain, kebiri yang sudah dilakukan di negara lain tidak berhasil, dan kesuksesannya tetap memetik pro-kontra.

Bila menyalahi sumpah atau kaidah atau bila nanti dapat digolongkan pelanggaran berat.”
Karena beberapa data itu, IDI kurang sreg dengan kebiri itu. Tetapi, tutur Khumaidi, IDI bukan menampik dari segi hukum atau perpunya.

Sepengetahuan Khumaidi, semenjak pengurusan IDI awalnya sampai saat ini, organisasi itu tidak diikutsertakan. Apalagi saat pembikinan perpu.

Penampikan IDI, menurut Wakil Ketua Komisi Pelindungan Anak Indonesia Susanto, tidak menjadi masalah. Tetapi, menurut Susanto, sikap beberapa pengurus IDI sekarang ini telah melembek masalah suntik kebiri pada aktor pemerkosaan pada anak.

Sepanjang ketentuan hukum itu telah jadi referensi positif, hal tersebut mengikat untuk semuanya orang, termasuk didalamnya kedokteran, katanya.

Susanto memperjelas kejahatan seksual pada anak di Indonesia telah masuk fase lanjut. Korbannya banyak. Dan hukuman berat telah dijatuhkan ke aktor, yang sekitar 10-15 tahun penjara.

Tetapi hukuman penjara saja, kata Susanto, ternyata tidak membuat angka kejahatan seksual menyusut. Justru condong bertambah.

Nach, pemberatan hukuman melalui suntik kebiri pada aktor kejahatan seksual pada anak diharap dapat membuat dampak kapok dan hindari yang efisien.

Susanto selanjutnya mengarah peraturan suntik kebiri yang sudah dilakukan Jerman. Negara itu sukses menekan angka kejahatan seksual sesudah mengaplikasikan hukuman kebiri untuk aktor kejahatan seksual rtp wadahtogel.

“Meski kami (KPAI) tidak lakukan riset dengan detil masalah implementasi hukum kebiri di Jerman, minimal ini dapat menjadi satu rekomendasi,” tutur Susanto.

Walau benar-benar sepakat dengan kebiri, Susanto menjelaskan, spirit yang muncul bukan penganiayaan melalui kebiri, tetapi pengobatan sikap untuk beberapa aktor kejahatan seksual.

Tetapi sikap IDI nampaknya belum berbeda. Fatwa masih tetap dikeluarkan. IDI menampik jadi pelaksana eksekusi untuk hukuman kebiri. IDI bahkan juga memberikan ancaman beberapa dokter yang ngotot lakukan pengebirian dengan hukuman yang berat, yakni dikeluarkan dari karier dokter.

“Jika menyalahi sumpah atau kaidah atau bila nanti dapat digolongkan pelanggaran berat,” kata Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI dr Prijo Sidipratomo.

Comments are closed.