Ahok Sunny dan Aguan Diperiksa KPK

Ahok Sunny dan Aguan Diperiksa KPK , Koko Ahok, begitu Sunny Tanuwidjaja panggil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Nama lain itu terekam dalam sadapan penyidik Komisi Pembasmian Korupsi saat sebelum tangkap anggota Dewan Perwakilan Masyarakat Wilayah DKI Jakarta, Muhammad Sanusi.

Sanusi diamankan saat terima uang suap berkaitan ulasan perancangan ketentuan wilayah berkaitan reklamasi Teluk Jakarta pada Kamis, 31 Maret 2016. Keseluruhan dia terima uang Rp 2 miliar dari PT Agung Podomoro Land, salah satunya pengembang reklamasi.

Advokat Sanusi, Krisna Murti, akui informasi acara pemeriksaan yang didapatkannya mengatakan perbincangan itu berisi ganti rugi pengembang sejumlah 15 % dalam raperda. Sunny menanyakan melarnya ulasan dua raperda tersebut.

“Beberapa teman (DPRD) oke saja, tetapi koko kamu bagaimana?”
Tetapi Sanusi akui tidak paham. Sepengetahuan Sanusi, beberapa rekannya di DPRD telah setuju. “Sanusi akui tidak paham. Sepengetahuan saya, kata Bang Uci, ada tarik-menarik berkenaan (kewajiban pengembang) 15 % itu,” kata Krisna.

“Beberapa teman (DPRD) oke saja, tetapi koko kamu bagaimana?” sebut Krisna tirukan perbincangan Sanusi dengan Sunny.

Tidak sekali hanya itu perbincangan Sunny berkaitan dengan reklamasi Teluk Jakarta itu diawasi KPK. Sumber BO TOGEL RESMI mengatakan Sunny sering terlibat perbincangan dengan Chairman PT Agung Sedayu Grup Sugianto Kusuma alias Aguan.

Agung Sedayu Grup, yang mengurus reklamasi lewat anak perusahaan kepunyaannya, PT Kapuk Naga Cantik, mendapat porsi lima pulau, yaitu A, B, C, D, dan E. Dan Agung Podomoro Land mengurus reklamasi Pulau G lewat anak perusahaannya, PT Muara Wisesa Samudra.

Bahkan juga, tetap menurut sumber itu, ada transfer uang ke Sunny setiap Aguan akan berjumpa dengan Ahok. Transfer tersebut yang memperkuat keputusan KPK menangkap Sunny. “Transfer uang berikut sebagai dasar pencekalan,” sebut sumber itu.

Pada Rabu, 13 April 2015, Sunny dicheck KPK sebagai saksi untuk Sanusi. Turut dicheck juga Aguan. Ke-2 nya tiba dalam periode waktu bersisihan dan sama-sama melemparkan senyuman waktu berjumpa. Sunny menyilahkan Aguan duduk di sebelahnya.

Cawe-cawe Sunny dalam ulasan perda reklamasi membuat Ahok juga ikut disoroti. Bukan jadi rahasia kembali, Ahok memang terkait cukup kuat dengan Sunny. Ke-2 nya pertama kalinya berjumpa pada 2009 saat Ahok tetap memegang Bupati Belitung Timur.

Sunny adalah Direktur Eksekutif Center for Democracy and Transparency, yang dulu pernah memberikan dukungan pasangan Ahok-Eko Cahyono di pemilihan kepala daerah Bangka Belitung, walau pada akhirnya tidak berhasil. Semenjak itu, SLOT GACOR Sunny selalu meng ikuti aktivitasnya untuk kepentingan makalah politik mengenai Ahok di Northern Illinois University, Amerika Serikat.

Sunny juga pada akhirnya turut Ahok ke Balai Kota DKI Jakarta. Tetapi statusnya tidak terang. Sunny disebut jadi staff pakar Gubernur DKI. Tetapi ada pula versus yang lain mengatakan dia cuma magang. Ahok sendiri mengatakan tidak punyai staff sah.

Menurut Ahok, Sunny, yang sempat juga menekuni di instansi Center for Taktikc and International Studies, ialah penasihat politiknya. Dia sebelumnya pernah ajak Sunny berjumpa dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh.

Pada proses ke arah pemilihan kepala daerah DKI 2017, Sunny diberitakan juga ikut berperanan pada proses penghimpunan support mandiri oleh organisasi Rekan Ahok. Tetapi, Ahok menjelaskan, Sunny cuma untuk pemantau. “Tidak terturut langsung,” katanya.

Dalam kasus sangkaan suap reklamasi, Sunny diperhitungkan berperanan sebagai mediator dalam lobi-lobi ulasan raperda reklamasi. Sunny menentang jika disebutkan menolong lobi. Ia mengatakan cuma menyambungkan kebutuhan pebisnis dengan Ahok.

“Pokoknya, saya terima informasi dari pengembang dan saya sampaikannya ke Pak Gubernur dan eksekutif,” katanya.

Dia tidak menyangkal mempunyai hubungan dengan pengembang, satu diantaranya Aguan. Komunikasi yang dilakukan cuma berkaitan penataan agenda tatap muka dengan Ahok. “Jika sama Pak Aguan, satu bulan sekalilah. Lainnya pun demikian bertemunya, satu bulan sekali, kok,” papar Sunny.

Tetapi Sunny mengeklaim tidak tahu-menahu mengenai saluran uang buatnya atau untuk dana kebutuhan pemilihan kepala daerah Ahok. “Tidak ada. Itu pun tidak ditanya (KPK),” katanya.

Ahok memang mempunyai hubungan dengan Aguan. Dia kerap berjumpa sekedar makan bersama-sama. “Saya sama Aguan dekat. Terkadang makan pempek tiga minggu sekali, terkadang satu bulan sekali di Tzu Chi (yayasan keagamaan tempat Aguan jadi aktivis). Tidak salah, kan?” katanya.

Walau dekat sama siapa saja, Ahok menjelaskan mereka tidak dapat menyopir peraturannya. Termasuk kemauan beberapa pengembang supaya ganti rugi reklamasi di turunkan dari 15 % jadi 5 %. “Untuk saya, rtp wadahtogel Sunny, siapa saja, terserah ingin kasih saran, tetapi tidak dapat dampaki saya,” ucapnya.

 

Comments are closed.