Jokowi di tengah Perselisihan PDIP-Ahok

Jokowi di tengah Perselisihan PDIP-Ahok

Jokowi di tengah Perselisihan PDIP-Ahok -Presiden Joko Widodo ikut berperanan merayu PDI Perjuangan supaya mencalonkan Ahok dalam pilgub DKI. Megawati masih cuek.

Sekitaran satu jam Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke rumah individu Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Juli 2016.

Jokowi, yang tiba seorang diri, segera bicara empat mata dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, yang tidak lain bosnya di partai berlambang kepala banteng tempatnya bernaung itu.

Informasi yang didapat

Informasi yang didapat Data China mengatakan, tatap muka itu mengulas gagasan pembongkaran cabinet (reshuffle). Tetapi, di antara percakapan masalah reshuffle, Jokowi bertanya sikap PDI Perjuangan dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta.

“Malam itu Pak Jokowi minta ke Megawati sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan memberikan dukungan Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama),” tutur sumber Kocok Sdy di cakupan intern partai itu.

Tetapi keinginan Jokowi itu ditanyakan Megawati. Karena, yang menjadi calon pengiring Ahok bukan kader PDI Perjuangan, tetapi Kepala Tubuh Pengurus Keuangan dan Asset Wilayah DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

“Mosok, jika (Ahok) ingin sama PDI Perjuangan, wakil gubernurnya Heru?” kata sumber itu tirukan perkataan Megawati ke Jokowi.

Saat sebelum mengumumkan penyalonannya melalui parpol pada Rabu, 27 Juli lantas, Ahok memang koar-koar akan maju melalui lajur perorangan alias mandiri, berpasangan dengan Heru. Itu penyebabnya, jalinan PDI Perjuangan dengan Ahok langsung merenggang.

Dalam perbincangan dengan Jokowi

Dalam perbincangan dengan Jokowi, presiden ke-5 RI itu juga memberikan batasan waktu berkaitan sikap Ahok bila ingin digotong PDI Perjuangan, khususnya masalah calon wakil gubernurnya.

Masalah tatap muka Jokowi dengan Megawati, Menteri-Sekretaris Negara Pratikno mengiyakannya. Tetapi dia menyebutkan Jokowi tiba ke Teuku Umar tidak mempunyai tujuan lain terkecuali silaturahmi sehabis Idul Fitri.

“Iya, bertemu saja, Syawalan, minta maaf lahir-batin. Kebenaran (tiba) sendiri,” tutur Pratikno, Kamis, 14 Juli kemarin.

Ahok penginnya perorangan. PDI Perjuangan tidak mungkin memberikan dukungan perorangan karena kami kan telah membuat mekanisme, sedangkan Ahok merasa di atas angin, tidak ingin di lajur politik.”

Dalam pada itu, elite PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, menjelaskan mungkin pada pertemuan tersebut diulas berkenaan pilgub DKI. Dia sendiri lagi ada di luar kota saat tatap muka Jokowi dengan Megawati itu berjalan.

“Saya sedang di Nganjuk. Tetapi mungkin benar ada perbincangan masalah pilgub DKI karena itu kan rumor khusus sekarang ini. Bagaimana Ahok dan PDI Perjuangan saat ini seperti Tom and Jerry, tidak suka tetapi kangen,” katanya.

Eva mengatakan Jokowi sekarang ini seperti terlihat akan mengatasi

Eva mengatakan Jokowi sekarang ini seperti terlihat akan mengatasi atau memperantai Ahok dengan PDI Perjuangan. Karena, ke-2 faksi dikatakannya sama tetap menggenggam persyaratan.

“Ahok penginnya perorangan. PDI Perjuangan tidak mungkin memberikan dukungan perorangan karena kami kan telah membuat mekanisme, sedangkan Ahok merasa di atas angin, tidak ingin di lajur politik,” kata Eva.

Keterkaitan Jokowi dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta itu, disebutkan Eva, karena Jokowi adalah kader PDI Perjuangan dan mustahil mengajukan usul apa yang bisa menghancurkan tempat tinggalnya sendiri.

Ternyata kemauan Megawati itu dicoba dijawab Ahok dengan mengumumkan diri maju dalam pemilihan kepala daerah melalui partai politik bersama Partai Golkar, Partai Nasional Demokrat, dan Partai Hati Nurani Masyarakat. Dan saat maklumat yang berjalan saat malam hari di teritori Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Juli, itu, Heru tidak ikut serta.

Esok harinya, Kamis, 28 Juli, Ahok menghadap Jokowi di Istana Merdeka. Sesudah bercakap-cakap sesaat, ke-2 nya selanjutnya bergerak ke arah rumah Megawati di Teuku Umar.

Ke reporter di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 29 Juli, Ahok mengutarakan, sebetulnya sore itu dia memang punya niat sowan ke Megawati. Tetapi, sebab ada panggilan dari Jokowi, ia terlebih dahulu mendekat ke Istana Merdeka.

Kemudian, Jokowi dan Ahok, yang berduet dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2012, putuskan jemput Megawati untuk mendatangi penutupan rapimnas Golkar.

Ahok menjelaskan tidak ada perbincangan serius pada keadaan satu mobil itu. Mereka cuma bercakap enteng, sekalinya Ahok sebelumnya sempat melemparkan ketetapannya maju melalui partai politik di pemilihan kepala daerah kedepan.

“Saya berikan, ‘Bu (Megawati), telah saya memutuskan sama Rekan Ahok dan tiga partai untuk maju gunakan partai politik,’” tutur Ahok.

Tetapi waktu itu Megawati, kata Ahok, menerangkan jika partainya mempunyai proses sendiri. “Terus PDI Perjuangan, ia katakan, ‘Kami ada proses,’” kata Ahok tirukan perkataan Megawati waktu itu.

Eva Sundari memperjelas, PDI Perjuangan punyai proses sendiri

Eva Sundari memperjelas, PDI Perjuangan punyai proses sendiri saat cari pimpinan Jakarta kedepan. Dan sejak awal kali PDI Perjuangan di pemilihan kepala daerah DKI Jakarta akan mengangkat calon, bukan memberikan dukungan.

Ini karena PDI Perjuangan punyai 28 bangku dari persyaratan 23 di DPRD. Dan calon yang digotong partai juga ialah yang meng ikuti registrasi.

“Jadi, jika selanjutnya sang A akan masuk melalui PDI Perjuangan, ya, harus meng ikuti kebijakan umum itu,” papar Eva ke Kocok HK.

Memang sekarang ini registrasi untuk calon yang hendak digotong PDI Perjuangan telah ditutup. Tetapi, jika calon disarankan melalui dewan pimpinan pusat, bahkan juga ketua umum, hal tersebut dapat dilaksanakan. Karena, ketua umum punyai hak prerogatif.

Tidak perlu diulas masalah pemilihan kepala daerah DKI,” tutur elite PDI Perjuangan yang malas disebutkan namanya mpo77.

“Kalau masalah DKI, nantikan hasil survey dan penskalaan yang kami kerjakan,” sebut Andreas.

Menurut Andreas, Megawati semakin tertarik dengar laporan penyiapan pemilihan kepala daerah di wilayah, seperti Kupang dan Papua. Apalagi ke-2 wilayah itu lepas dari pengamatan media.

Comments are closed.